Bisnis.com, JAKARTA - Isu mengenai bahaya Bisfenol A (BPA) air minum dalam kemasan ( AMDK) berbahan Polikarbonat (PC) atau galon guna ulang terus digulirkan pihak-pihak tertentu hingga kini. Tujuannya hanya satu, yaitu berusaha mengegolkan revisi Perka BPOM No.31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang bermaksud hanya untuk melabeli Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menargetkan pembangunan tiga pabrik pengolahan AMDK di sejumlah wilayah Indonesia pada 2022. Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama Sariguna Primatirta Melisa Patricia melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Senin, (31/1/2022). SIARAN PERS. No. 67 /BSN/B3-b3/01/2021. SNI Air Mineral Menjamin Keamanan Air Minum. Baru-baru ini, pemberitaan media sempat dihebohkan oleh isu galon ulang air minum dalam kemasan/AMDK yang mengandung bisphenol-A/BPA yang dianggap membahayakan konsumen terutama untuk ibu hamil, janin atau bayi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, AQUA didirikan pada 1973 oleh Tirto Utomo sebagai pelopor perusahaan air minum dalam kemasan pertama di Indonesia. Pabrik pertama AQUA pada saat itu didirikan di Pondok Ungu, Bekasi. Pada saat itu, Aqua dijual dengan kemasan botol kaca berukuran 950 ml, dan dijual dengan harga 75 rupiah. Pada 1984, AQUA Pada tahun 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. .

membuat pabrik air minum dalam kemasan